Kritik Jurnalistik Adalah: Pengertian, Ciri, dan Tujuan

Dalam konteks jurnalistik, jurnalisme tidak hanya dijadikan sebagai wadah untuk memberikan berita dan informasi, tetapi juga sebagai wadah untuk kritik. Sehubungan dengan penilaian karya seni, kritik jurnalistik adalah satu jenis kritik yang kerap orang gunakan untuk menilai kekurangan dan kelebihan sebuah karya.

Apa yang Dimaksud dengan Kritik Jurnalistik?

Apa yang Dimaksud dengan Kritik Jurnalistik?

Secara singkat, yang dimaksud dengan kritik jurnalistik adalah sebuah pandangan kritis yang seseorang sampaikan pada majalah, surat kabar, atau media massa lainya. Kritik jurnalistik atau journalistic criticism biasanya hadir di media massa dalam bentuk ulasan atau resensi.

Kritik ini adalah bagian dari jenis kritik karya seni rupa. Maka dari itu, jenis kritik ini kebanyakan memang berisi respon atau umpan balik terkait sebuah karya seni, pameran, pertunjukan, dan kegiatan seni lainnya.

Fokus journalistic criticism ini adalah memberikan analisis mendalam terkait kelebihan dan kelemahan suatu karya atau peristiwa seni. Mengingat tidak semua orang memiliki pemahaman atau pengetahuan yang mendalam terhadap karya seni, maka kritik ini tidak datang dari orang awam.

Beberapa orang yang menulis kritik jurnalis adalah mereka yang bekerja sebagai wartawan seni atau kritikus seni. Mereka memiliki latar belakang dan keahlian yang terfokus dalam bidang seni sehingga memiliki kredibilitas dalam memberikan ulasan karya atau acara seni.

Ciri-Ciri Kritik Jurnalistik

Ciri-Ciri Kritik Jurnalistik

Seperti halnya kritik pada umumnya, journalistic criticism juga berisi tinjauan terhadap suatu hal. Namun demikian, kritik jurnalistik ini memiliki beberapa ciri yang bisa membantu Anda membedakannya. Beberapa ciri kritik jurnalistik adalah sebagai berikut:

1. Kritik Lebih Tajam dan Mendalam

Ciri atau karakteristik utama dalam kritik jurnalistik adalah isi kritikannya yang lebih intens. Jika Anda bandingkan dengan jenis kritik lainnya seperti “kritik populer” yang berisi tanggapan sederhana, kritik ini menyajikan tanggapan yang lebih tajam.

Penulis journalistic criticism memberikan tinjauan yang lebih dalam dan rinci mengenai keunggulan dan kelemahan suatu karya seni atau pertunjukan seni. Meskipun begitu, penggunaan bahasa yang penulis gunakan tetap sederhana untuk dipahami oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan khusus.[1]

2. Kritik Jurnalistik adalah Hal yang Termuat di Media Massa

Seperti yang telah disebutkan pada awal tadi bahwa kritik ini menggunakan media massa sebagai wadah penyampaiannya. Beberapa contoh termasuk media cetak seperti koran dan majalah, dan juga platform berita daring yang tengah mengalami pertumbuhan pesat saat ini.

Dalam platform online, tidak ada keterbatasan ruang untuk penulisan journalistic criticism ini. Namun hal yang sama tidak berlaku di media massa cetak.

Pada media cetak, redaksi media biasanya menyediakan rubrik khusus untuk penulisan kritik ini. Meski begitu, ruang tulisan yang biasanya tersedia cenderung lebih kecil dari ukuran ruang konten lainnya.

3. Pendapat dan Evaluasi Penulis Sampaikan secara Terbuka

Journalistic criticism adalah suatu bentuk analisis yang memungkinkan pendapat dan penilaian untuk diungkapkan secara terbuka. Dalam konteks ini, penulis atau pengulas akan menyampaikan pandangan mereka terkait suatu karya, peristiwa, atau topik secara transparan.

Tulisan penulis dapat mencakup apresiasi terhadap kelebihan karya atau memberikan kritik atas kekurangan yang penulis anggap perlu seniman perbaiki. Melalui kritik jurnalistik, penulis berusaha menciptakan dialog dan pemahaman yang lebih dalam di antara pembaca terhadap suatu karya atau acara seni.

4. Judul yang Singkat dan Menarik

Ciri tambahan dari journalistic criticism terletak pada kecenderungannya dalam menggunakan judul yang singkat. Dalam hal ini, judul akan orang buat dengan memperhatikan batasan ruang. Meskipun singkat, penulisan judul atau headline harus tetap menarik.

Penulisan headline yang menarik ini bertujuan untuk merangsang dan mendorong minat pembaca untuk membaca seluruh kritik. Dengan memberikan gambaran singkat yang membangkitkan rasa ingin tahu di headline, judul bisa menarik perhatian pembaca untuk membaca tulisan kritik.

Tujuan Kritik Jurnalistik

Tujuan Kritik Jurnalistik

Pemberian kritik jurnalistik, yang dapat diakses oleh banyak orang melalui wadah penyampaiannya yang mudah dijangkau, tidak bermaksud untuk menjatuhkan. Sebaliknya, tujuan kritik dari kritik jurnalistik adalah untuk mendorong agar hal yang penulis kritik dapat semakin berkembang.

Untuk pemilik dari karya seni atau penyelenggara acara, kritik penulis tulis untuk memberikan dukungan agar seniman atau acara dapat lebih kreatif dan inovatif. Kritik ini tidak berfokus pada penilaian negatif, melainkan lebih menekankan upaya untuk memotivasi.[2]

Namun, Anda memang tidak bisa mengabaikan fakta bahwa kritik jurnalistik yang berisi ulasan negatif bisa berdampak pada penurunan minat atas karya atau acara. Penilaian yang cenderung merugikan dapat memengaruhi persepsi pembaca yang mengurangi apresiasi terhadap karya atau acara tersebut.

Selanjutnya untuk pembaca, kritik jurnalistik ini bertujuan untuk membantu para pembaca untuk lebih mudah memahami suatu karya seni atau acara seni. Tujuan lainnya kritik jurnalistik membantu pembaca dalam membuat keputusan mengenai karya seni atau acara yang ingin mereka eksplorasi.

Kritik jurnalistik adalah memberikan wawasan tentang kualitas, keunikan, atau kekurangan suatu karya, memberikan informasi berharga bagi pembaca.

Dalam konteks jurnalistik, jurnalisme tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyampaian berita dan informasi, tetapi juga sebagai platform kritik. Khususnya dalam penilaian karya seni dan acara seni, kritik jurnalistik muncul sebagai evaluasi yang mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan karya atau acara.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui kelebihan atau kekurangan suatu karya seni atau acara seni, membaca kritik jurnalistik adalah satu hal yang bisa membantu.

Tinggalkan komentar