Di ranah jurnalistik, permainan kata antara “wartawan” dan “jurnalis”, acapkali menyulut kebingungan. Alhasil perbedaan wartawan dan jurnalis menjadi sebuah tanda tanya besar bagi khalayak umum.
Sebenarnya beda jurnalis dan wartawan tidak terlalu besar dan hanya dipisahkan oleh garis tipis yang tidak terlalu jelas. Baik wartawan maupun jurnalis adalah dua profesi yang bertugas untuk menyajikan berita berdasarkan fakta kepada khalayak umum di berbagai jenis platform. Namun, apakah perbedaan tipis dari kedua istilah ini?
Perbedaan Wartawan dan Jurnalis dalam Ranah Pekerjaan
Apa perbedaan wartawan dan jurnalis? Perbedaan yang pertama dan paling jelas adalah dari ranah kerja wartawan yang lebih luas.
Selaras dengan UU Nomor 40 Tahun 1999 terkait dengan Pers. Dalam pasal 1 disebutkan bahwa wartawan adalah individu yang secara sistematis melakukan kegiatan jurnalistik.[1] Kegiatan jurnalistik ini tidak hanya terkait dengan menulis berita tapi juga pengumpulan bahan berita seperti video atau gambar serta editing.
Berbeda dari ranah pekerjaan wartawan yang lebih luas, tanggung jawab seorang jurnalis lebih terfokus. Apa tugas seorang jurnalis? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga tertulis bahwa jurnalis adalah sebagai individu yang tanggung jawabnya mengumpulkan dan menulis berita.[2]
Wartawan | Jurnalis |
Mencakup beberapa peran yang ada dalam dunia jurnalistik. Diantaranya adalah reporter, redaktur atau editor, juru foto berita, juru kamera berita, dan editor audio visual. | Individu yang memiliki peran dalam menyusun dan menulis berita. |
Jadi, berbeda dengan wartawan yang kerjanya di beberapa bidang keahlian, pekerjaan jurnalis hanya terfokus pada menyusun serta menulis berita. Pada permulaannya frasa jurnalis ini memang merujuk kepada individu yang menulis di bagian kolom berita.
Kemampuan yang Dibutuhkan
Perbedaan wartawan dan jurnalis juga terletak pada kemampuan yang dibutuhkan. Dari tanggung jawab pekerjaan yang dimilikinya, seorang wartawan dan jurnalis juga dituntut memiliki kemampuan yang berbeda.
Dengan tanggung jawab pekerjaan yang lebih terfokus, kemampuan yang harus jurnalis memiliki adalah keterampilan seputar menulis dan analisis yang lebih baik. Sedangkan untuk wartawan, kemampuan yang mereka butuhkan tergantung pada peran pekerjaan yang mereka selami.
Wartawan | Jurnalis |
Reporter: Kemampuan komunikasi, menulis, wawancara, dan cepat tanggap dalam berbagai situasi di lapangan. | Memiliki keterampilan menulis sesuai dengan kaidah yang benar dan kemampuan analisis serta investigasi yang lebih baik. |
Editor: Kemampuan menulis, membaca cepat, dan memahami aturan EYD yang benar untuk penyuntingan. | |
Juru foto berita: Menguasai teknik fotografi, paham pengaturan komposisi yang menarik, dan kemampuan mengedit dan menyunting. | |
Juru kamera berita: Penguasaan teknik pengambilan video, keterampilan menggunakan perangkat lunak editing, dan kemampuan membangun narasi visual. | |
Editor audio visual: Keterampilan penggunaan perangkat lunak editing audio dan video dan kemampuan menyusun narasi visual yang jelas dan menarik. |
Topik Berita
Perbedaan wartawan dan jurnalis yang selanjutnya terletak pada topik berita yang kedua profesi ini suguhkan. Wartawan biasanya terlibat dalam berbagai jenis liputan berita sedangkan jurnalis memiliki fokus yang lebih khusus pada satu bidang topik.
Wartawan | Jurnalis |
Meliput berbagai jenis berita tanpa spesialisasi topik tertentu. | Seorang jurnalis dapat mengkhususkan diri untuk fokus dalam bidang tertentu, seperti kesehatan, politik, olahraga, atau teknologi. |
Wartawan dapat melibatkan diri dalam berbagai topik berita, mencakup isu-isu politik, ekonomi, lingkungan, budaya, dan lainnya, tergantung pada kebijakan redaksi tempatnya bekerja. | Seorang jurnalis mungkin memiliki pengetahuan mendalam tentang satu bidang yang menjadi ranah pekerjaannya. |
Penggunaan Istilah
Perbedaan wartawan dan jurnalis yang selanjutnya adalah dari segi penggunaan dalam media berita.
Wartawan | Jurnalis |
Wartawan lebih sering orang gunakan untuk menyebutkan seorang penulis berita dalam media informasi cetak, seperti surat kabar dan majalah. | Sebutan jurnalis lebih sering orang gunakan untuk menyebutkan penulis atau penyampai berita di media digital. |
Penggunaan kata “jurnalis” dalam produk berita yang lebih modern dapat dijelaskan sebagai hasil adopsi istilah baru dari bahasa Inggris, yaitu “journal”. Seiring dengan perkembangan teknologi dan transformasi media, istilah-istilah baru seringkali lebih banyak orang gunakan.
Sementara itu, istilah “wartawan” memiliki sejarah yang lebih lama dan telah orang kenal sejak zaman produk berita tradisional seperti koran. Oleh karenanya, istilah ini mungkin lebih orang kaitkan dengan produk berita konvensional seperti surat kabar dan majalah.
Selain itu, perbedaan wartawan dan jurnalis juga bisa tergantung pada tempat kerja atau preferensi pribadi. Sebagian orang berpendapat bahwa wartawan dan jurnalis adalah dua profesi yang esensialnya sama dan tidak memiliki perbedaan makna signifikan. Karenanya istilah-istilah ini sering orang gunakan bergantian.
Sikap ini mungkin mencerminkan bahwa banyak orang masih meyakini jika kedua istilah ini merujuk pada individu dengan tugas dan tanggung jawab yang sama.
Itulah perbedaan wartawan dan jurnalis secara keseluruhan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya di atas. Meski tidak banyak, namun perbedaan wartawan dan jurnalis tetap cukup signifikan. Bahkan sebagian orang memiliki pendapat bahwa dua kata ini adalah padanan satu sama lain.
Namun jika melihat dari pengertian yang ada di dalam Undang Undang dan KBBI, perbedaan wartawan dan jurnalis terletak pada ranah pekerjaannya. Wartawan mencakup ranah pekerjaan yang lebih besar dari jurnalis.