Profesi-profesi seperti wartawan, reporter, jurnalis, dan pembawa berita adalah karier yang bergerak dalam dunia jurnalistik. Jika Anda memiliki ketertarikan pada bidang pekerjaan ini, memahami apa itu jurnalistik tentu merupakan hal yang penting.
Sudah tahukah Anda apa yang dimaksud dengan jurnalistik ini? Untuk lebih memahaminya, Anda bisa menyimak pembahasan terkait pengertian jurnalistik berikut ini.
Apa Itu Jurnalistik?
Jika melihat dari pengertian apa itu jurnalistik menurut KBBI, maka jurnalistik merupakan segala hal yang menyangkut kewartawanan serta persuratkabaran.[1] Namun pengertian ini tentu saja tidak cukup menjelaskan secara mendalam apa sebenarnya jurnalistik itu.
Agar pemahaman Anda menjadi lebih mendalam, sangat penting untuk mengenal secara lebih rinci pengertian jurnalistik. Perkenalan ini melibatkan pemahaman terhadap makna harfiah dan konseptual dari apa itu jurnalistik, serta pendapat para ahli.
Makna Jurnalistik dalam Pandangan Harfiah
Kata jurnalistik memiliki padanan kata journalistic dalam bahasa Inggris. Apa itu jurnalistik dalam bahasa Inggris? Dalam kamus Cambridge, kata journalistic ini mengacu pada urusan yang berhubungan dengan pekerjaan seorang jurnalis atau wartawan.
Dalam konteks pekerjaan jurnalis atau wartawan, fokus utama pekerjaan mereka adalah menghimpun serta menulis berita. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa secara harfiah, makna “jurnalistik” dapat diartikan sebagai aktivitas mengumpulkan dan menulis berita.
Makna Jurnalistik secara Konseptual
Secara konseptual, Anda dapat memahami jurnalistik dalam tiga pendekatan, yakni jurnalistik yang dipandang laksana proses, teknik, dan juga sebagai ilmu.[2]
1. Jurnalistik sebagai Proses
Jurnalistik laksana proses adalah beragam kegiatan yang dilakukan dalam proses pembuatan berita serta penyebarluasan berita. Ini meliputi beberapa tindakan, yakni mencari informasi, menyusun, menulis, serta menyebarkannya kepada khalayak.
Pertama-tama, jurnalis harus melakukan pengumpulan informasi dengan seksama, memastikan bahwa data yang diperoleh relevan dan akurat. Selanjutnya, jurnalis akan mulai menyusun serta menulis berita di mana kemampuan menyusun kata-kata dengan jelas dan efektif menjadi kunci penting.
Setelah proses penyusunan dan penulisan berita, proses selanjutnya adalah penyebaran informasi. Jurnalis bisa memanfaatkan berbagai saluran media untuk menyampaikan informasi kepada publik.
2. Jurnalistik sebagai Teknik
Jurnalistik dalam pandangan sebagai teknik mencakup keterampilan dan kecakapan dalam menyusun hasil kewartawanan. Hal ini termasuk kecakapan dalam mengumpulkan bahan berita, wawancara, serta menulis beragam produk jurnalistik seperti artikel berita, tulisan feature, dan opini.
Secara terperinci, keterampilan yang dibutuhkan adalah keterampilan bahasa lisan yang termasuk kemampuan menyimak dan berbicara. Selain itu juga keterampilan bahasa tulis yang mencakup kemampuan membaca juga menulis.
3. Jurnalistik adalah Ilmu
Jurnalistik dapat dipandang sebagai ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip, proses, dan etika di balik produksi, distribusi, dan konsumsi berita serta informasi. Jurnalistik selaku ilmu ini pada umumnya orang dapatkan dalam jurusan Ilmu Komunikasi di universitas.
Pemahaman Jurnalistik Menurut Para Pakar
Selain memahami esensi jurnalistik melalui interpretasi harfiah dan konseptualnya, Anda juga dapat memperoleh pemahaman lebih lanjut melalui pandangan pakar. Jadi, apa itu jurnalistik menurut para ahli?
1. Ronald E. Wolseley
Roland E. Wolseley, seorang jurnalis terkemuka asal Amerika dan profesor jurnalisme mengemukakan pendapat yang serupa dengan makna harfiah jurnalistik. Baginya, Jurnalistik dapat diidentifikasi sebagai serangkaian kegiatan yang melibatkan proses kompleks dari tahap awal hingga tahap akhir.
Jurnalistik adalah rangkaian kegiatan mulai dari mengumpulkan, menulis, menafsirkan, memproses, hingga menyebarkan informasi.
2. Curtis D. MacDougall
MacDougall, seorang jurnalis, guru, juga penulis asal Amerika juga menyebutkan bahwa jurnalistik adalah sebuah kegiatan dalam menghasilkan berita. Hampir sama seperti Wolseley, MacDougall memandang jurnalistik sebagai kegiatan kegiatan menghimpun berita, memeriksa kebenaran, dan serta melaporkan peristiwa.[3]
3. A. S. Haris Sumadiria
Sama seperti Wolseley dan MacDougall, A. S. Haris Sumadiria, seorang wartawan juga dosen Ilmu Komunikasi di UIN Bandung juga memiliki pandangan yang serupa. Menurutnya, jurnalistik ialah aktivitas menggali, menghimpun, mengolah, menyajikan, juga menyampaikan berita kepada khalayak secara cepat melalui media.
4. Kustadi Suhandang
Penulis dari buku Pengantar Jurnalistik menyampaikan pendapat bahwa jurnalistik adalah sebuah “keterampilan”. Keterampilan ini mencakup keterampilan mencari, mengumpulkan, memproses, menelusuri, dan menyajikan berita sehari-hari dengan cara yang menarik.
5. Onong Uchjana Effendy
Onong Uchjana Effendy, seorang tokoh dalam ilmu komunikasi di Indonesia, juga menyatakan hal yang serupa. Baginya jurnalistik dapat diartikan sebagai kegiatan pembuatan berita. Mulai dari proses awal peliputan berita hingga proses akhir di mana berita mulai disebarkan pada masyarakat.
6. Asep Syamsul M. Romli
Asep Syamsul M. Romli, seorang praktisi media yang telah banyak menulis buku terkait jurnalistik juga memiliki pendapat yang sama. Dalam pandangannya, jurnalistik merupakan proses menyusun, menuliskan, dan menyebarkan berita atau pendapat melalui berbagai platform media massa.
Kesimpulan
Berdasarkan dari berbagai sudut pandang serta pendapat dari ahli baik dari luar negeri maupun dalam negeri, maka dapat Anda pahami apa itu jurnalistik.
Secara garis besar jurnalistik mengacu pada aktivitas yang orang lakukan yang menyakut pemberitaan. Proses ini melibatkan langkah awal di mana wartawan atau jurnalis aktif dalam mencari informasi yang menjadi subjek berita. Selanjutnya proses berlanjut ke tahap akhir di mana masyarakat menerima informasi tersebut.
Sudah pahamkah, Anda apa itu jurnalistik? Untuk dapat memahami dunia jurnalistik dengan lebih baik, Anda bisa membaca berbagai artikel terkait dengan tujuan serta produk-produk jurnalistik.